SURABAYAONLINE.CO – Jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jember komplit menuju ke Desa Gambiran, Kecamatan Kalisat, pada Kamis (4/8) siang. Tujuannya, menghadiri penutupan pembangunan jambanisasi di wilayah Kodim 0824/Jember.
Mulai Bupati Jember Ir. H. Hendy Siswanto, ST., IPU., Wakil Bupati Jember KH. MB. Firjaun Barlaman, Ketua DPRD Jember Itqon Syauqi, Dandim 0824/Jember Letkol. Inf. Batara C. Pangaribuan, SE., Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo SIK, Kepala Kejaksaan Negeri Jember I Nyoman Sucitrawan, SH., MH., hingga Ketua Pengadilan Negeri Jember Kelas 1A Dr I Wayan Gede Rumega, SH., MH.
Dalam sambutannya, dandim mengucapkan terima kasih kepada seliruh pihak yang membantu secara moril dan materiil. “Kegiatan ini merupakan kegiatan renovasi jamban warga di 15 kabupaten kota,” paparnya. Sementara itu, Jember mendapatkan 53 unit yang tersebar di sejumlah kecamatan di Jember. “Saya sebar dengan melihat kondisi, dulu sempat dapat ratusan kini hanya 53. Mudah-mudahan bermanfaat,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dandim juga menyatakan bahwa pekerjaan selesai dengan cepat dan tepat serta terpenuhi seratus persen. Harapannya, pembangunan jamban bisa lebih memotivasi masyarakat. Termasuk menjadi salah satu wadah guna merekatkan seluruh unsur, mulai pemerintah, TNI dan Polri.
Lebih lanjut, Bupati Hendy mengucapkan banyak terima kasih dan mengapresiasi setinggi-tingginya atas bantuan jambanisasi yang didapat dari provinsi lalu difasilitasi langsung oleh dandim.
“Seperti kita tahu, masih banyak masyarakat Jember yang tak menggunakan jamban,” tegasnya. Tentu saja, bantuan itu diharapkan dapat memotivasi masyarakat. Khususnya, guna menjaga kebersihan dan kesehatan warga Jember. Meski sekarang dapat bantuan hanya 53, harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
Dari kebersihan, lanjutnya, negeri kita bisa hebat. Salah satunya, dengan hidup bersih menggunakan jamban. Kalau tidak, mereka tidak sehat, akibatnya negeri ini bisa lemah. Harapannya, siapapun yang menerima bantuan jamban tersebut dapat dimaksimalkan. “Jangan jadi Jaka Tarub dan Dhamar Wulan yang masih main di sungai,” candanya.
“Kita harus memiliki jamban dan rumah yang layak agar dapat hidup sehat,” tuturnya. Meski begitu, dia mengimbau masyarakat yang berkecukupan untuk bisa mandiri. “Kalau sudah punya rejeki, punya uang, ndak usah nunggu pemerintah,” ujarnya. Dengan begitu, sekaligus membantu pemerintah terkait kebersihan dan kesehatan warga Jember.