SURABAYAONLINE.CO – Sejak 1 Desember 2021 lalu, Indonesia secara resmi memulai Presidensi G20. Indonesia merupakan negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah Presidensi G20.
Momentum tersebut bukan hanya menjadi cerminan bagi Indonesia, melainkan menjadi wajah negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, pelaksanaan Presidensi G20 harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Kepala Biro Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Andreas Dipi Patria, bersama dengan Gubernur Bali Wayan Koster dan Koordinator Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan Imran Prambudi menyatakan perkembangan G20 pada Forum Merdeka Barat 9 pada hari Senin (13/12/21).
Melalui forum tersebut, Gubernur Wayan menjelaskan bahwa pelaksanaan Finance Track G20 di Bali pada 9 – 10 Desember lalu telah berjalan dengan menetapkan protokol kesehatan yang baik, dan mendapatkan respon yang baik dari para delegasi yang hadir.
Lanjut Gubernur Wayan, selama pelaksanaannya diterapkan kebijakan travel bubble atau koridor perjalanan, yakni delegasi G20 yang hadir hanya boleh berpergian dari hotel menuju tempat acara. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari transmisi virus Covid-19.
“Untuk penyempurnaan pelaksanaan ke depan, Presiden Joko Widodo juga telah menitipkan untuk memerhatikan infrastruktur Bali agar ditata dengan baik dan diperbanyak penanaman untuk membuat Bali menjadi lebih hijau,” ujarnya.
Penyelenggaraan G20 sudah dimulai dengan baik, sehingga hal ini terus perlu ditingkatkan sejalan dengan meningkatnya kepercayaan internasional. Dalam kesempatan yang sama, Karo Andreas menyebutkan bahwa Bali telah menunjukkan kemampuannya yang luar biasa sebagai tuan rumah.
“Berdasarkan hasil laporan pelaksanaan tracking kemarin, tidak ditemukan kasus Covid-19 pada delegasi yang hadir dikarenakan protokol kesehatan yang ketat,” tegas Karo Andreas.
Pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa semua aspek untuk antisipasi telah disiapkan, dari segi rumah sakit, ambulans, akomodasi, dan semua pendukung kegiatan sehingga semua peserta sidang merasa nyaman dan tidak khawatir mengikuti kegiatan.
“Pelaksanaan ini harus kita buat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan, kita harus meningkatkan kepercayaan delegasi agar puas terhadap G20 di Indonesia,” imbuh Karo Andreas.
Selain mengutamakan kepercayaan dari peserta G20, hal utama yang perlu diangkat adalah manfaat bagi masyarakat Indonesia.
“Dalam satu tahun kedepan akan mendatangkan berbagai peserta negara, tentu saja ini akan menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia dan juga meningkatkan perekonomian bagi tiap daerah. Selain itu, juga dapat menambah lapangan pekerjaan hingga 33.000 tenaga kerja,” pungkasnya. (Vega)