SURABAYAONLINE.CO – Dr. Erwin Ashta Triyono, dr., Sp.PD., KPTI., FINASIM, pria 52 tahun ini resmi menjabat Kepala Dinas Kesehatan Prov Jatim menggantikan Plt yang lama Dr. Kohar Hari Santoso, dr., Sp.An.KAP., KIC.
Jabatan struktural Dr. Erwin sebelumnya adalah Kepala Bidang Pendidikan dan Latihan RSUD Dr Soetomo. Nama Dr. Erwin tidaklah asing, utamanya selama masa pandemi Covid-19. Awal pembangunan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) akhir Mei-Juni 2020, ia dipercaya sebagai direktur RSLI.
Setelah diserahkan pengelolaannya pada KOGABWILHAN II, ia dipercaya sebagai Konsultan RSLI dan tetap sebagai Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) RSLI. Hingga saat ini ia masih terus memantau dan memeberikan bimbingan khususnya bagi dokter-dokter muda di RSLI untuk menangani pasien Covid-19.
Ia-pun masih menyempatkan diri untuk memimpin morning report RSLI, sebagai ajang untuk speak-up, evaluasi dan peningkatan kapasitas semua personil RSLI.
Berkat bimbingan yang tidak mengenal lelah, ketekunan dan semangat untuk kaderisasi serta kesinambungan dan kelanjutan tongkat estafet dibidang ilmu kedokteran, Ia pun sukses membantu menghantarkan 9 dokter umum relawan RSLI melanjutkan PPDS sesuai minat dan kompetensi mereka.
Saat Jawa Timur mengalami lonjakan serangan Covid-19 pada bulan Juni-Juli 2021, Dr. Erwin kembali dipercaya untuk mengampu dan mengomandani Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan / Rumah Isolasi OTG Pemprov jatim,yakni sebagai Direktur RSDLB.
Rumah Sakit Darurat Lapangan Bangkalan yang di bangun di kawasan Kantor BPWS dan Foodcourt/Pujasera Kaki Jembatan Suramadu sisi Madura, hingga kini masih beroperasi dan melayani pasien Covid-19 yang lebih banyak berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dr. Erwin dengan tangan dinginnya memimpin sejumlah 142 personil nakes dan non nakes relawan kemanusiaan di RSDLB dan berhasil menyembuhkan hampir semua pasien yang dirawat.
Dr. Erwin bukanlah orang baru dalam penanganan penyakit infeksius. Sebagai spesialis penyakit dalam, ia juga pernah berjibaku dan menjadi garda depan dalam penanganan HIV/AIDS di Jawa Timur.
Hingga tahun 2014 ia-pun permah memimpin Unit Perawatan Intermediate Penyakit Infeksius (UPIPI) RSUD Dr Soetomo yang saat itu banyak menangani pasien dengan HIV/AIDS, dan ia-pun dianggap sukses dan mampu menanganinya dengan baik.
Ia mengakui bahwa penanganan HIV/AIDS tidak hanya menyangkut permasalahan medissaja, namun permasalahan non-medis juga sangat berpengaruh terhadap kondisi pasien. Beruntung, Ia sangat terbantukan oleh adanya relawan peduli HIV/AIDS pada saat itu. Begitu pula saat penanganan pasien covid-19.
Sejak awal membidani RSLI maupun RSDLB, iapun menyadari akan pentingnya faktor non-medis dalam penanganan pasien covid-19, sehingga ia memutuskan untuk menggandeng relawan pendamping dan dibentuklah Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 baik di RSLI maupun di RSDLB.
Keberhasilan dan prestasi dari Dr. Erwin ini nampaknya menjadikan bekal yang cukup untuk menguatkan dirinya berani maju untuk mengikuti seleksi terbuka JPTP Pemprov Jatim. Naluri kemanusiaanya untuk bisa berbuat lebih banyak dalam rangka mengabdikan dirinya untuk kemanusiaan menjadikannya mantab melangkahkan kakinya mengisi jabatan tertinggi di Dinas Kesehatan Jatim.
“Do’akan saya bisa menjalankan amanah ini dengan baik, bantu saya untuk memberikan layanan kesehatan terbaik utamanya untuk masyarakat Jawa Timur,” harap dr Erwin, setelah pelantikan di Grahadi, Rabu (15/9).
Laksamana Pertama dr. Ahmad Samsulhadi, MARS selaku Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian dan kepercayaan serta amanah yang diraih oleh Dr.Erwin selaku konsultan dan DPJ PRSLI. Ia sangat bangga dan tentunya berita gembira ini pun memberikan nilai yang cukup berarti bagi RSLI.
Hal senada disampaikan oleh Radian Jadid, Ketua TFKKITS dan Ketua Pelaksana Program Pendampingan keluarga Pasien Covid-19 RSL Indrapura dan RSDL Bangkalan. Jadid mengapresiasi kerja cerdas dan ikhlas Dr. Erwin selama pandemi covid-19. Sudah saatnya orang seperti Dr. Erwin diberikan kesempatan dan dukungan untuk mempimpin dinas Kesehatan Jawa Timur.