SURABAYAONLINE.CO – Menteri Investasi yang sekaligus Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia memastikan bahwa Indonesia sudah berada dalam lintasan yang benar sebagai Pemain Penting Energi Baru Dunia terkemuka pada 2030, menyusul cadangan nikel sebagai bahan baku utama bateri mobil listrik 25% cadangannya ada di Indonesia.
Bahkan, pada 15 September 2021 mendatang, upaya merealisasikan mimpi sebagai pemain penting energi baru dunia itu akan dimulai dengan dilakukannya ground breaking pembangunan pabrik baterai pertama di Indonesia yang sekaligus pertama di Asia Tenggara dengan nilai investasi senilai Rp9,8 triliun.
Pernyataan Menteri Investasi itu disampaikan secara khusus dalam Orasi Kebangsaan saat Pelantikan Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Jawa Timur Periode 2021-2026, pada Jumat, (10/09)
Secara khusus Bahlil menyatakan dunia sedang berubah menuju kehidupan lebih sehat dengan mulai meninggalkan bahan bakar yang berasal dari fosil. Pengembangan industri mobil ramah lingkungan khususnya berdaya listri tidak bisa lagi dibendung dan akan menggeser keberadaan mobil BBM.
Bahlil menyatakan, dunia sedang berubah menuju kehidupan lebih sehat dengan mulai meninggalkan bahan bakar yang berasal dari fosil. Pengembangan industri mobil ramah lingkungan, khususnya berdaya listrik, tidak bisa lagi dibendung dan akan menggeser keberadaan mobil berbasis BBM.
“Bisa dipastikan pada 2030-an benua Amerika, Eropa, Timur Tengah dan Asia akan menjadi pasar utama mobil listrik dunia – yang pada era itu ditaksir memiliki porsi 70% dari total jumlah kendaraan yang ada. Indonesia pada era itu diprediksi telah memiliki 6 juta unit mobil listrik. Sekitar 85% komponen mobil listrik terkait bateri berbahan baku utama nikel, cobalt dan mangan yang kesemuanya ada di Indonesia,” tambahnya.
Indonesia, kata Bahlil, memiliki aneka kekayaan SDA – namun negara belum pernah memanfaatkan secara maksimal menciptakan nilai tambah, sehingga posisinya tidak sebagai pemain utama. Pada komoditas kayu, misalnya, potensinya dikuras secara masif tapi Indonesia tidak pernah masuk pada 10 besar negara produsen meubel dunia. Begitu juga emas. Justru Freeport-McMoRan Inc dan Newmont Corporation yang memanfaatkan.
“Indonesia ke depan harus menjadi pemain utama energi baru di dunia. Sekitar 80% komponen bahan baku bateri mobil listrik, seperti nikel, kobal, dan mangan, ada di indonesia. Yang kita tidak punya adalah lithium, dan itu bisa impor dari australia,” katanya.
Kata Bahlil, pemerintah kini menyetop ekspor nikel, karena akan dikembangkan nilai tambahnya sebagai bahan balku bateri. Indonesia dan Korea Selatan telah menyepakati kerjasama pengembangan potensi mineral ini, yang dilakukan oleh LG dan BUMN – dengan total nilai ivestasi Rp142 triliun. Pada tahap awal dimulai dengan pabrik bateri senilai Rp9,8 triliun yang ground-breaking-nya akan dilakukan oleh Presiden RI pada 15 September 2021.