SURABAYAONLINE.CO – Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa Indonesia telaj mencapai target vaksinasi WHO yakni sebesar 10% dari jumlah penduduk saat mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Senayan (2/9).
Saat ini target vaksinasi WHO memang sebesar 10% dari jumlah total penduduk suatu negara per-akhir September 2021. Nantinya WHO menargetkan angka ini terus bertumbuh hingga mencapai 70% angka vaksinasi sebelum pertengahan 2022. Sudah ada 140 negara dalam daftar WHO yang sudah memenuhi target tersebut. Indonesia sendiri berada di peringkat ke-tujuh dalam penyaluran dosis vaksin dengan catatan nilai 100 juta dosis yang telah diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Menurut Global Dashboard for Vaccine Equity, sebanyak 57,34 persen penduduk di negara berpendapatan tinggi telah divaksin, jauh di atas 2,14 persen penduduk di negara berpendapatan rendah.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pun telah mengingatkan bahwa akses dan distribusi vaksin yang tidak merata akan menciptakan perbedaan berbahaya (dangerous divergence) dalam tingkat kelangsungan hidup dari COVID-19 dan pemulihan ekonomi.
Selain itu, laporan terbaru The Economist Intelligence Unit menyebutkan lambatnya vaksinasi global akan menggerus PDB global sebesar 2,3 triliun dolar AS (sekitar Rp32.766 triliun) pada 2022-2025, yang 65,6 persen di antaranya terjadi di negara berkembang dan 73 persen di antaranya di kawasan Asia Pasifik.
Untuk itu, Menlu Retno menjelaskan bahwa pemimpin WHO, Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia merilis pernyataan bersama minggu lalu guna meminta negara-negara untuk memenuhi komitmen berbagi dosis vaksin serta menghapus restriksi ekspor dan hambatan perdagangan terkait bahan produksi vaksin.