SURABAYAONLINE.CO – Princeton University, New Jersey, merupakan salah satu universitas terkemuka di Amerika Serikat dan salah satu kampus tertua (dirikan Tahun 1746). Para alumninya banyak yang menjadi tokoh dunia, salah satunya Jeff Bezos, orang terkaya di muka bumi (2021) dengan nilai US$205 miliar (sekitar Rp2.800 triliun/dua ribu delapan ratus triliun).
Tapi kekayaannya tidak diperoleh secara instan. Kerja keras dan putar otak-lah yang menjadikannya sebagai orang terkaya melampaui kekayaan Bill Gates (Microsoft), Bernard Arnault (Louis Vuitton), bahkan Elon Musk (Tesla dan SpaceX). Etos kerjanya yang tinggi bisa menjadi inspiring bagi kaum muda.
Jeff Bezos adalah pendiri sekaligus pemilik mayoritas perusahaan e-commerce terbesar dunia, Amazon.com. Nama lahirnya, Jeffrey Preston Jorgensen. Nama Bezos diambil dari nama ayah tirinya, yakni Miguel Bezos (imigran asal Kuba). Sebagai orang terkaya dunia, Jeff tergolong muda. Masih 57 tahun. Dia lahir pada 12 Januari 1964 di kota Albuquerque, New Mexico, A.S.
Jeff Bezos kecil tergolong tidak beruntung. Orang tuanya bercerai ketika Jeff berusia satu tahun. Ibunya menikah lagi lima tahun kemudian. Keluarganya berpindah – pindah kota, dari Albuquerque (New Mexico) ke Houston (Texas), kemudian ke Miami (Florida), sebelum akhirnya kuliah di Princeton (New Jersey).
Di Princeton University, tadinya Jeff Bezos akan mengambil jurusan fisika. Namun berubah pikiran untuk mendalami komputer dan elektro, sehingga lulus dengan gelar ilmu komputer dan teknik listrik. Setelah lulus kuliah, sempat bekerja di Wall Street – tapi khusus supporting teknik komputer. Jeff ternyata juga ahli di bidang finance dan sempat bekerja sebagai analis keuangan di D. E. Shaw & Co..
Tahun 1994 adalah momentum nama besarnya. Pada tahun ini Jeff Bezos mencoba peruntungan dengan mendirikan Amazon.com dengan memanfaatkan garasi rumahnya sebagai kantor. Bisnisnya maju pesat, dan dalam lima tahun – tepatnya pada 1999, Jeff sudah membukukan kekayaan US$10,1 miliar.
Pada 2021 kekayaan Jeff Bezos sudah US$205 miliar, dan tercatat di majalah Forbes sebagai orang terkaya nomor satu dunia sejak 2018 – belum tergantikan.
Amazon memang berhasil menguasai bisnis ritel online dengan toko virtual miliknya, tapi pendapatan terbesar Amazon dalam beberapa tahun terakhir bukan berasal dari e–commerce. Tapi dari Amazon cloud.*