Surabayaonline.co | Sragen – Kebijakan pemerintah tentang Larangan Mudik Lebaran 2021 langsung direspon Kepala Desa Sepat, Kabupaten Sragen, Jateng, Mulyono, Jumat (23/4/2021), dengan menyiapkan sebuah rumah penampungan.
Untuk merespon kebijakan itu, Pemerintahan Desa Sepat Mulyo langsung menyiapkan salah satu bagunan rumah untuk menampung warganya yang nekat mudik Lebaran 2021.
Rumah hantu, sebutan warga terhadap rumah yang dipersiapkan untuk isolasi warga yang nekat pulang kampung. Bahkan kades setempat menyatakan kesiapan rumah untuk menampung pemudik.
“Sudah kami siapkan rumah hantu untuk yang nekat mudik. Ini baru kami bersihkan gotong-royong warga, besok sudah siap digunakan,” kata Mulyono di Sragen seperti dilansir situs lokal berkarirmedia .com
Meski demikian, ia mengatakan sebelum mengoperasikan rumah tersebut sebagai tempat karantina, pemerintah desa akan meminta izin kepada Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati terlebih dahulu.
Melihat kondisi tahun lalu di mana pemerintah pusat juga sudah mengeluarkan larangan mudik, ia memperkirakan tahun ini akan tetap ada pemudik nekat seperti halnya tahun 2020.
“Saya kira akan ada warga yang tetap mudik, apalagi warga di sini banyak yang merantau di Jakarta bahkan luar Jawa,” ungkapnya.
Ia mengatakan selama menjalani karantina 14 hari tersebut pihak pemerintah desa akan menyediakan makanan untuk berbuka dan sahur untuk para pemudik.
Sementara itu, mengenai keberadaan rumah hantu tersebut merupakan rumah berusia tua yang sudah lama tidak digunakan sebagai hunian.
Ia mengatakan dulunya bangunan tersebut merupakan gudang tas dan sudah sebelas tahun tidak ditempati.
Ia mengatakan pada tahun lalu, sejumlah warga yang nekat mudik dimasukkan ke dalam rumah tersebut untuk mengikuti karantina.
“Mereka benar-benar kapok. Selain ketakutan, ada yang mengaku pernah didatangi hantu yang mereka takutkan selama ini,” jelasnya. (*)