SURABAYAONLINE.CO, Sumenep- Pergantian tahun kurang lebih sudah tinggal dua minggu lagi. Pada situasi normal mayoritas masyarakat merayakan dengan penuh kegembiraan dengan berkumpul di pusat-pusat kota masing-masing, walau hanya sekedar untuk melihat letupan kembang api yang memecah keheningan malam pada setiap malam pergantian tahun.
Namun karena saat ini masih berada dalam situasi pandemi Covid-19, tentu perayaan pergantian tahun 2021 yang akan datang akan terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelum nya. Termasuk juga di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Karena pemerintah setempat misalnya Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Drs Bambang Irianto, M,Si sudah menghimbau jauh-jauh hari, agar masyarakat dapat mentaati protokol kesehatan yang ketat dan tidak merayakan malam pergantian tahun 2021 secara berlebihan.
“Kebijakan tersebut bertujuan baik untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan keselamatan masyarakat karena pandemi Covid-19 di Kabupaten Sumenep belum berakhir,” ujarnya, Rabu (16/12/2020).
Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah preventif untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kabupaten Sumenep. Karena menurutnya setiap perayaan malam pergantian tahun, selalu mengundang kerumunan orang. Maka ia meminta semua masyarakat kiranya dapat bekerja untuk dapat mengantisipasi muncul nya klaster tahun baru.
“Kita antisipasi bersama dan saya harapkan warga juga bisa terus disiplin dan tidak berlebihan merayakan malam tahun baru karena situasi saat ini berbeda dengan tahun tahun sebelumnya. Cukup biasa-biasa saja,” ujarnya.
Ia juga berharap masyarakat di Kabupaten Sumenep dapat menyadari dan membantu segala kebijakan yang sudah diambil oleh pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Selain itu juga ia mengingatkan masyarakat untuk sadar akan bahaya penyebaran Covid-19. Maka dari itu ia meminta masyarakat agar menerapkan pola hidup sehat dan disiplin.
“Semoga masyarakat sadar dengan adanya penularan Covid-19 dan tetap patuhi protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker, jaga jarak, sehingga tidak ada klaster baru dari malam tahun baru,” tandasnya. (Thofu)