SURABAYAONLINE.CO- Seorang kakek yang sudah berusia senja di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur Mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di ruang dapur miliknya. Kejadian itu pada hari Kamis (19/11) diketahui sekira pukul 06.00 WIB.
Kakek tua itu diketahui bernama Kasim, warga Dusun Karongkong RT 9 RW1 Desa Matanair, Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep, dalam Kronologis kejadian, yang disampaikan Kasubbag Humas Polres Sumenep mengatakan, sekira pukul 02.00 WIB, Kasim masih terlihat mengantarkan istrinya bernama Ruhma ke lokasi Mobil pengangkut petani untuk menjual Timun dan kemudian pulang kembali ke rumah.
Selanjutnya sekira pukul 06.00 Wib, saudara istri Kasim yang bernama Ina mendatangi rumah korban untuk mencari anaknya. Sesampainya dirumah bukan anaknya yang ia temui akan tetapi Saudara Iparnya yang sudah tidak bernyawa bergantung diri.
“Namun, sekira pukul 06.00 WIB, Ina (saudara Ruhma) saat datang ke rumah Kasim untuk mencari anaknya, Ina terkejut mengetahui Kasim sudah gantung diri di kayu atap dapur kemudian berteriak minta tolong kepada para tetangga,” ungkap AKP Widiarti S, Kasubbag Humas Polres Sumenep, Kamis (19/11).
Mendengar teriakan Ina sontak salah seorang warga Moh. Salman, mendatangi Ina dan menurunkan korban dibantu dua orang lainnya yaitu Darun dan Toni. Kemudian tali tampar yang dipakai untuk gantung diri di gulung dan ditaruh di kandang sapi milik korban.
Selain itu menurut keterangan petugas media dari UPT Puskesmas Rubaru, serta Dokkes Polres Sumenep tidak ada tanda-tanda kekerasan di bagian tubuh korban, hanya ditemukan bekas jeretan tali tampar di bagian leher korban. Maka dapat disimpulkan kematian korban disebabkan karena bunuh diri bukan karena adanya tindak pidana penghilangan nyawa.
“Keterangan petugas medis UPT Puskesmas Rubaru serta Dokkes Polres Sumenep, bahwa tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan atau luka pada bagian tubuh korban namun diketemukan bekas jeratan tali tampar di leher korban dan di kemaluan korban terdapat bercak sperma,” jelasnya.
Adanya kejadian tersebut dari pihak keluarga membuat Surat Pernyataan bahwa telah menerima kematian Kasim sebagai takdir, tidak akan menuntut secara hukum kepada pihak manapun serta tidak ingin dilakukan Otopsi. (Thofu)