SURABAYAONLINE.CO – Sejumlah kelompok masyarakat, Sabtu (14/11/2020) malam mengenang kepergian wartawan senior, Peter A Rohi, di Warung Kopi Mbah Cokro Jalan Raya Prapen 22 Surabaya.
Kelompok masyarakat yang menggelar acara Tribute to Peter A Rohi, Dialog Publik dan Pameran bertema Pers dan Peradaban ini antara lain Forum Budaya Surabaya, Gusdurian Jawa Timur, Gardu Solidaritas Sosial, Soekarno Institute, Institut Aspirasi Indonesia, Cokro Bergerak dan Ikatan Keluarga Stikosa-AWS Surabaya. Turut mendukung acara ini GMKI dan Himpunan Mahasiswa Penggemar Fotografi (HIMMARFI).
Indra Pasar Mbako Surabaya turut memeriahkan acara dengan suara emas dengan iringan gitar akustik.
“Secara pribadi saya tidak mengenal sosok Peter A Rohi. Tapi, kata guru saya, beliau adalah seorang guru. Jadi saya tidak sulit membayangkan sosok almarhum. Semoga anak karya dan ideologi almarhum Peter A Rohi bisa meneruskan pengabdiannya,” demikian kata Indra.
Acara sederhana di tempat sederhana ini disiarkan secara langsung melalui link YouTube, Instagram dan Facebook:
YouTube:
https://www.youtube.com/channel/UCS6eU_Ryw9M0nvpxEn84Ag
IG : tributetopeterarohi
https://instagram.com/tributetopeterarohi?igshid=pq2ts64vkw26
FB : tributetopeterarohi
https://www.facebook.com/tributetopeterarohi/
Ketua Panitia, Evan Siahaan mengungkapkan, sedianya acara ini diadakan di Jakarta. Namun pada akhirnya harus diadakan di Surabaya.
Acara dimulai dengan pembacaan doa oleh Mas Yuska dari Gusdurian Jawa Timur.
Zurkoni, dari Pokmas Cokro Bergerak, salah satu anak didik Peter A Rohi sejak 1995, sambil sesenggukan mengisahkan sosok almarhum yang senantiasa tenang di saat kuat-kuatnya pemerintahan Soeharto.
Sebagai pembicara utama acara Tribute to Peter A Rohi adalah Prof. Hotman Siahaan dari LP3 “Yogya” serta wartawan senior, Amang Mawardi dan Henry Noercahyo. Sebagai penanggap Hetty Yunani Palestina.
Jojo A Rohi, salah seorang putra almarhum berharap berharap, sepak terjang ayahnya menginspirasi banyak orang. “Hari ini tanggal lahir ayah saya. Baru hari ini saya datang ke makam ayah saya. Mari kita rayakan acara ini dengan sukacita supaya saya tetap tegar,” ujarnya.
Para pembicara sepakat bahwa Peter A Rohi adalah sosok wartawan kualitas Rajawali. Apakah wartawan saat ini sekualitas Peter A Rohi?
Mantan KKO
Peter Apolloniius Rohi asli putra Nusa Tenggara Timur. Lahir 14 November 1942.
Setelah pensiun dari Batalyon Tank Amfibi KKO (kini Marinir) tahun 1970 ia memulai karirnya sebagai wartawan Majalah “Sketmasa” Surabaya.
Setelah itu Peter A Rohi menjadi wartawan Sinar Harapan dan berpindah-pindah dari satu surat kabar ke surat kabar lainnya, antara lain Harian SURYA Surabaya.
Peter juga dikenal sebagai penelusur jejak Ir Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Jadi tak perlu heran jika kemudian Peter menjadi pengagum (Soekarno-is) sejati.
Ia pernah menulis dua buku, “Soekarno Sebagai Manoesia” dan “Ayah Bunda Bung Karno”.
Ia juga jadi pendiri Soekarno Institut. Peter bahkan menyimpan banyak karya tulis Soekarno, di antaranya kumpulan naskah drama yang disusun Bung Karno saat mendekam di penjara pengasingan Belanda di Ende (NTT).
Bersama Henry Noercahyo dan Yusron Amirullah ia juga menulis buku berjudul “Natuna Kapal Induk Amerika”. Saat peluncuran buku ini sejumlah jenderal dan guru besar hadir.
Peter A Rohi meninggal dunia Rabu (10/6/2020) pukul 06.45 WIB di Rumah Sakit Katolik St. Vincentius A Paulo (RKZ) Surabaya dan dimakamkan di TPU Keputih Sukolilo Surabaya. Menyusul istrinya, Welmintje Giri Rohi yang meninggal dunia akhir Januari 2020.
Peter A Rohi masih aktif menulis di usia 76 tahun dan aktif juga menulis di Akun Facebook miliknya.
Peter A Rohi juga suka sekali mendidik wartawan-wartawan muda. Di berbagai kota.
Mungkin itu pula sebabnya, acara penghargaan dan penghormatan kepada almarhum Peter A Rohi banyak dihadiri anak-anak muda serta mahasiswa. Mereka adalah juga karib Jojo A Rohi, salah satu putra almarhum, yang malam itu turut menghadiri acara Tribute to Peter A Rohi. (Yami Wahyono)