SURABAYAONLINE.CO, GRESIK –Cabup M.Qosim siap memperhatikan kesejahteraan guru melalui organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
“Karena saya juga mantan seorang guru, kepala sekolah juga pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik,” ujar Pak Qosim dihadapan pengurus PGRI Gresik dalam Rapat Pimpinan (Rapim) persiapan Konferensi Kerja kepengurusan periode 2016-2020, di Gedung Guru PGRI Gresik, Rabu (28/10).
Ketua PGRI Gresik Arief Susanto mengatakan, kehadiran Qosim dalam rangka silaturahmi dan berkomunikasi langsung dengan perwakilan anggota PGRI.
“Tadi Pak Qosim kami undang untuk silaturahmi, dan memberikan paparan seputar perkembangan pendidikan dan persoalan yang menyangkut guru,” ujarnya.
Dalam forum tersebut, Arief memastikan tidak ada unsur kampanye, lantaran kedatangan Qosim hanya menyampaikan pandangannya seputar dunia pendidikan.
Lebih jauh Arief menjelaskan, dalam kontestasi pilkada, PGRI Gresik secara institusi tidak akan terlibat dukung mendukung paslon tertentu. PGRI, kata dia, juga tidak melakukan kontrak politik dengan pasangan calon sebagaimana ramai disampaikan di media sosial.
Dalam rapat pimpinan (Rapim) pertama, pihaknya juga mengundang calon lain untuk sekedar mendengarkan paparan dan visi misinya dalam mengusung dunia pendidikan.
“Karena guru adalah individu sudah pasti cerdas, jadi sudah punya pertimbangan rasional sendiri. Minggu lalu paslon satunya juga datang dalam rapim pertama, konteksnya sama, hanya perkenalan,” ungkapnya.
Melalui rilis yang diterima SurabayaOnline, M.Qosim membenarkan kedatangannya dalam forum PGRI tersebut. Sebagai orang yang pernah menjadi guru, dirinya tak dapat menolak ketika PGRI mengundangnya.
“Saya juga pernah menjadi guru, kesejahteraan dan kualitas kehidupan guru di Gresik selalu menjadi perhatian saya sejak menjabat Kepala Dinas Pendidikan sampai Wabup dan akan kami tingkatkan bersama Mas Alif dalam rencana program Qosim-Alif kedepan,” katanya. (san)