SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Untuk menyiasati penurunan pendapatan dan menghindari kebangkrutan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) saat pandemi Covid-19, Cawabup Gresik Dokter Asluchul Alif menawarkan Marketplace dan e-Katalog.
“Jika selama ini UMKM bergerak di fashion atau garmen, beralih ke makanan dan kesehatan. Kalau memang bertahan, mengalihkan produksi ke masker atau baju APD yang saat ini sangat dibutuhkan,” ujar dr. Alif saat berbicara dalam dialog UMKM di Gress Mall, Senin (26/10).
Dalam acara yang digelar Komunitas Gresik Maju, Dokter Alif mengatakan pemerintah saat ini sudah memberikan stimulus dan bantuan pemodalan agar UMKM tidak jatuh.
Upaya pemulihan UMKM juga dilakukan dengan meluncurkan platform digital, seperti e-katalog dan marketplace di media sosial.
Melalui e-katalog ini diharapkan UMKM mampu bersaing di era digital, mengingat hanya sekitar 4-10 persen UMKM yang mampu bersaing di digital.
“Hal itu karena rendahnya pendidikan dan sosialisasi penjualan secara online kepada pelaku UMKM,” jelasnya melalui rilis yang diterima SurabayaOnline.
Ia menyadari, banyak pelaku UMKM gagap teknologi digital. Tercatat 34 persen belum mampu menggunakan internet, dan 23,8 persen kurang pengetahuan menjalankan usaha online.
Selain adanya program e-katalog, pihaknya melalui program UKM Bangkit akan memberikan pelatihan dan edukasi kepada UMKM.
“Saya mendorong tumbuhnya marketplace dan aplikasi untuk melayani produk UMKM Gresik. Salah satunya Goals atau Gresik Online Shop. Melalui UKM Bangkit, aplikator kami beri ruang dan kemudahan untuk membantu pemasaran produk UKM Kabupaten Gresik,” terang dr. Alif.
M. Ismail Fahmi, pelaku UKM Gresik mengungkapkan, dukungan pemerintah dinilainya juga cukup bagus dalam mendorong UMKM tumbuh.
Seperti proses pendirian usaha, pendaftaran usaha, dan perizinan produk hingga masuk toko modern.
Agar bisa meraih pasar, ia menyarankan pengusaha UMKM kreatif memanfaatkan platform digital marketing yang ada.
“Semuan gratis khusus warga Gresik, apalagi sekarang cukup mudah dengan OSS atau perizinan online. Yang sesuai dengan Perda 2013 minimal 30 persen dari produk lokal, ” jelasnya.
Pernyataan Fahmi ini, sejalan dengan program UKM Bangkit yang ditawarkan Paslon Cabup dan Cawabup Nomor Urut 1, Qosim-Alif (QA).
“Jika Qosim-Alif memimpin Kabupaten Gresik, semua toko modern di Kabupaten Gresik harus menjual produk UKM Gresik. Jika tidak mau, tinggal kita evaluasi izinnya dan kita tutup,” pungkas Dokter Alif. (san)