SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Petrokimia Gresik berencana dalam tahun 2020, akan bertransformasi dari Single Industry Firm menjadi Related Diversified Industry dengan meneruskan hilirisasi produk.
Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, perusahaan akan mengkaji produk hilir berbasis gas alam yang mempunyai nilai tambah yang besar. Salah satunya adalah Soda Ash, yang akan memanfaatkan gas CO2 hasil samping dari Pabrik Amoniak sebesar 174 ribu ton.
“Melalui program hilirisasi ini, diharapkan Petrokimia Gresik akan semakin mampu meningkatkan profitabilitas sebagai bagian dari perusahaan milik negara,” ujar Rahmad optimis.
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, pada tahun 2020 Petrokimia Gresik mendapat amanah atas alokasi penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total alokasi nasional sebanyak 7,9 juta ton yang menjadi tanggung jawab holding company PT Pupuk Indonesia (Persero).
Petrokimia Gresik juga menyediakan pupuk non-subsidi, untuk mengantispasi lonjakan permintaan petani, terutama saat musim tanam. Karena sektor pertanian menjadi salah satu pilar pengaman bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi wabah Covid-19.
Produksi pertanian harus tetap berjalan bahkan semakin digenjot untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan yang sehat, guna menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Oleh karena itu, sarana produksi pertanian, termasuk pupuk, harus selalu terjamin ketersediaannya, baik secara kuantitas maupun kualitas,” kata Rahmad. (san)