SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Seorang staf Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik yang terpapar Covid-19, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan di RSU Dr Soetomo, Surabaya, Rabu (24/6).
Korban bernama Bambang Sugiantoro terakhir menjabat Ketua Persatuan Terapis Gigi Mulut Indonesia (PTGMI) Cabang Gresik. Semasa hidupnya, almarhum aktif menjaga chek poin ketika Gresik memberlakukan PSBB April hingga Mei.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, drg Saifudin Gozali membenarkan salah satu stafnya meningggal dunia. Namun dia tidak menjelaskan secara detail penyakit apa yang diderita stafnya selain terpapar Covid-19.
Bahkan karena merasa kehilangan, Kadinkes sampai-sampai menuliskan berita duka tersebut di wall FBnya sekaligus memasang foto almarhum. Postigan tersebut, hingga Kamis petang sudah di like 170 netizen dan dibanjiri ucapan duka cita dari 163 netizen, di antaranya dari Kadin Satpol PP, Direktur Bank Pasar Gresik termasuj sejumlahnwartawan.
“Kami juga sudah menerapkan kerja work frome home (WFH) di lingkungan Dinkes selama dua hari, sejak almarhum dinyatakan positif. Namun Senin kemarin, seluruh staf sudah masuk kembali,” jelas drg Saifudin Gozali.
Selain kerja WFH, kata Kadinkes, pihaknya juga melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh gedung Dinkes Gresik. Penyemprotan dilakukan selama dua kali yakni Kamis dan Jumat pekan lalu.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto meminta seluruh pejabat eselon II dan III Pemkab Gresik mengikuti rapid tes di Ruang Mandala Bakti Praja, Rabu (24/6).
“Usai rapat ini, Anda langsung menuju Ruang Putri Cempo untuk melaksanakan rapid tes. Semuanya, baik pejabat eselon II dan eselon III setingkat camat,” ujar Bupati Sambari sesaat usai rapat.
Instruksi bupati ini berdasarkan kenyataan, jumlah kasus positif Covid-19 di Gresik sesuai laporan terakhir memang cukup tinggi. Bahkan, beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara) juga disebutkan terpapar.
“Saya minta kepala OPD untuk meningkatkan kewaspadaan, jangan hanya percaya pada thermo gun yang ada di Gerbang Kantor Pemda. Tapi Anda periksa kembali stafnya dengan thermo gun sendiri. Jaga jarak antar staf dan upayakan jangan sampai keluar masuk kantor,” imbau Sambari. (san)