SURABSYAONLINE.CO, GRESIK – Memasuki tahun 2020, Petrokimia Gresik (PG), perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, optimis mampu memperluas pangsa pasar pupuk komersil terutama untuk jenis pupuk NPK.
Rasa optimis itu, didasarkan karena perusahaan memiliki kapasitas produksi terbesar di Indonesia, yaitu 2,7 juta ton pupuk NPK per tahun. Selain itu, Petrokimia Gresik juga telah berpengalaman hampir 20 tahun dalam memproduksi dan memasarkan pupuk NPK.
“Untuk pupuk NPK subsidi, market share kami sekitar 85 persen, namun sektor retail komersil masih 10 hingga 15 persen. Kami ingin memperkuat di sektor retail komersil, karena peluangnya masih sangat besar,” ujar Rahmad Pribadi, Direktur Utama Petrokimia Gresik.
Apalagi selain produk pupuk, kata Rahmad, Petrokimia Gresik juga memiliki rangkaian produk lainnya seperti benih, pembenah tanah, dekomposer, probiotik, serta didukung anak perusahaan (Petrosida Gresik dan Petrokimia Kayaku) yang memiliki kompetensi dalam pengendalian hama.
“Sehingga pengawalan Petrokimia Gresik sangat lengkap, sesuai dengan asanya untuk menjadi solusi bagi sektor agroindustri,” ujar Rahmad.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga masih tetap berkomitmen untuk mendukung pemenuhan alokasi pupuk subsidi nasional penugasan pemerintah, sekaligus memperkuat posisi perusahaan di pasar komersil, baik domestik maupun ekspor.
“Selain penugasan pemerintah melalui pupuk subsidi, Petrokimia Gresik juga tengah serius menggarap pasar pupuk komersil,” ujar Rahmad.
Hal ini, lanjut Rahmad, mengingat adanya wacana pengalihan subsidi pupuk oleh pemerintah. Sehingga Petrokimia Gresik harus siap bersaing dengan produk pupuk komersil lainnya.
“Kekuatan Petrokimia Gresik di sektor pupuk komersil adalah kemampuan dalam memenuhi kebutuhan spesifik konsumen, baik spesifik lokasi maupun komoditi,” ujar Rahmad. (san)