SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Pembangunan Dermaga C milik
Petrokimia Gresik (PG), perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia, ternyata 34 hari lebih cepat dari kontrak kerja.
Dermaga C yang dibangun dengan biaya Rp 300 miliar, dikerjakan PT Adhi Karya memiliki dimensi 432 meter x 27 meter. Jika sesuai kontrak, proyek ini seharusnya memiliki masa kerja 720 hari kalender terhitung mulai 16 Desember 2017 hingga 9 Desember 2019.
“Alhamdulillah proyek bisa selesai pada 5 November 2019 atau 34 hari lebih cepat dari rencana awal. Pelaksanaan proyek berjalan dengan baik, dan mengedepankan faktor biaya, kualitas, hingga waktu,” ujar Direktur Utama Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi.
Diuraikan Rahmad, peranan Dermaga C sangat vital lantaran dalam program Transformasi Bisnis, penjualan ekspor menjadi salah satu prioritas kinerja perusahaan.
“Sehingga Dermaga C adalah wujud komitmen perusahaan, menyongsong target sebagai market leader dan dominant player untuk mendukung sektor agroindustri,” tegas Rahmad.
Dengan beroperasinya dermaga ini, imbuh Rahmad, Petrokimia Gresik kini total memiliki empat dermaga yang seluruhnya berada di Gresik. Yaitu pelabuhan utama atau Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dermaga batu bara, construction jetty, dan Dermaga C, dengan total kapasitas bongkar-muat mencapai 9 juta ton per tahun.
“Pengembangan pelabuhan ini sangat penting, mengingat kapasitas produksi Petrokimia Gresik terus meningkat. Saat ini produksi kita telah mencapai 8,9 juta ton per tahun, dan masih akan terus bertambah pada tahun mendatang,” tutup Rahmad usai meresmikan pengoperasian Dermaga C, Jumat (27/12). (san)