SURABAYAONLINE.CO, Malang (Jatim) – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha namanya tiba-tiba menjadi bahan pembicaraan setelah publik mengetahui bahwa lembaga tersebut masuk dalam daftran penerima anggaran APBD kota Malang 2020 dengan nilai dana sebanyak Rp 10 miliar rupiah.
Banyak yang mempertanyakan eksistensi kinerja bank tersebut bagi masyarakat kota Malang,sehingga mereka memiliki pos dalam anggaran tersebut disamping itu status bank dari PD kemudian menjadi BUMD dan laporan keuangan bank tersebut yang di nol kan dengan alasan perpindahan lembaga membuat tanda tanya besar bagi masyarakat.
Mengklarifikasi masalah ini kami mencoba berkomunikasi kembali dengan anggota Banggar dan anggota komisi B DPRD kota Malang Arif Wahyudi di ruang fraksi kantor DPRD kota Malang (13/12/2019) dan dia menyatakan ” terkait Tugu Artha memang statusnya kelembagaannya memang berganti dari PD menjadi BUMD artinya ke depan pihak swasta bisa memiliki saham di bank tersebut dan akan dikelola lebih profesional.
Jika keungan mereka di nol kan itu tidak serta merta begitu karena kami meminta laporan keuangan Tugu Artha tetap harus diselesaikan karena banyak kredit macet dan soal keungan lain yang harus mereka selesaikan selain juga pembenahan manajemen dengan membentuk manajemen yang baru yang itu juga menjadi syarat dan walikota juga menyanggupi soal itu jadi tidak dinol kan begitu saja semua itu akan kami minta laporannya.
Kalau kinerja sebenarnya karena bank ini adalah bank perkreditan rakyat maka sebenarnya mereka harusnya mampu menjadi lembaga keungan yang membantu masyarakat kota Malang untuk memberi pinjaman keuangan bagi pedangang,industri kecil menengah dan home industri hanya saja sampai saat ini kinerja mereka memang belum dirasakan warga kota Malang.
Ke depan dengan anggaran tersebut seperti yang disampaikan walikota untuk memerangi bank titil yang banyak menjerat masyarakat kita dan kalau itu maksud penambahan anggaran yang jadi pertanyaan adalah pergerakan Tugu Artha tentunya harus sama dengan bank titil tersebut dan untuk itu butuh tenaga yang cukup banyak apakah mereka sanggup untuk itu? hal itu masih belum terjawab,untuk anggaran Rp 10 miliar yang direncanakan dalam APBD yang banyak jadi perhatian masyarakat tersebut tentunya tidak begitu saja akan dicairkan untuk Tugu Artha kami akan mencairkan kalau OJK telah menyatakan bahwa Tugu Artha adalah bank yang sehat dan terkait semua program yang ada di APBD DPRD Kota Malang akan secara transparan dan terbuka kepada masyarakat agar masyarakat juga dapat berperan aktif mengawasi dan mengkritisi setiap program yang akan di jalankan oleh eksekutif ” tandasnya.(hermin/red)