Oleh: Mariyadi SH MH
SURABAYAONLINE.CO-Modus penipuan kian marak dan beragam. Kalau masa reformasi tahun 1998-an marak dengan investasi uang Brasil, lalu ada lagi gelondongan emas di Swiss yang ada sertifikatnya. Nah, ini muncul model lain yakni Dana Romo, yang konon jumlahnya trilunan.
Dana ini peruntukannya memang mulia yaitu membangun sekolah, membangun panti dan tujuan lain yang tak kalah mulia. Tetapi siapa Romo dan dari mana asal dana triliunan itu?
Saya Mariyadi SH MH selaku Ketua DPP GNPK Jatim mendapat pengaduan soal dana Romo ini. Berikut penuturan salah seorang yang tertipu dengan modus ini.
En mengenal AS di kantor DPC Parpol kediri. Saat itu penggantian PIRA Kabupaten Kediri. Saya En diganti AS yang memperkenalkan diri kerja di bidang ekspor-impor juga mengakui suaminya adalah anggota kesatuan. AS menunjuk saya En sebagai Sekretaris.
Beberapa minggu kemudian ada undangan PIRA Jawa Timur ke saya En, karena DPD Surabaya tahunya masih saya (En) sebagai Ketua PIRA Kab Kediri.Setelah itu saya konfirmasi ke DPD kalau saya sudah diganti oleh AS berdasar rapat DPC, saya sebagai sekretaris. Kurang lebih tiga hari sebelum berangkat ke DPD, Ketua DPC Parpol Kab Kediri mengultimatum ke saya bahwa AS tidak boleh menghadiri undangan tanpa alasan jelas. Tapi saya (En) diperbolehkan hadir. Karena larangan DPC tanpa alasan yang jelas maka saya En dan AS tetap berangkat ke acara PIRA tersebut.
Di DPD AS kenal dengan Lusi Puspitasari (PIRA Blitar).
AS punya rencana menciptakan beberapa pekerjaan:
– LSM AS Crisis Center, berbentuk koperasi simpan pinjam tanpa bunga.
– Perumahan Purnawirawan TNI
– Pembuatan panti yatim-piatu, panti jompo
– Pembangunan universitas (*)