SURABAYAONLINE.CO – Kelapa sawit merupakan salah satu hasil perkebunan yang cukup banyak di geluti oleh masyarakat Indonesia terutama di wilayah timur,seperti pulau Sumatera,Riau,Kalimatan dan beberapa wilayah Indonesia timur,namun pro kontra terhadap tanaman penghasil minyak ini banyak pula menimbulkan pro dan kontra.
Melihat banyaknya berita yang beredar melalui medsos yang media ini banyak di gandrungi oleh anak muda atau kaum milenial,membuat berita tentang sawit ini perlu mendapat penjelasan yang benar dari para pengelut dunia kelapa sawit,hal inilah yang dilakukan oleh BLU BPDP sawit di bawah naungan kementerian keuangan,bersama GAPKI dan Warta Ekonomi menggelar acara Milenial dan Kelapa Sawit (29/11/2019) di salah satu hotel,kawasan jalan Sigura Gura kota Malang,hadir sekitar kurang lebih 200 peserta dari berbagai kampus dari kota Malang.
Dalam jumpa pres nya di sela-sela acara Ahmad Maulizal Sutawijaya kepala devisi perusahaan DPDP-KS menyatakan ” tidak dapat di pungkiri bahwa saat ini industri kelapa sawit yang sangat menjanjikan dan banyak di butuhkan sebagai salah satu sumber energi,setelah tereksploitasinya sumber daya fosil yang saat ini telah hampir habis,namun karena kepentingan dunia luar maka banyak berita hoax tentang kelapa sawit menyebar di medsos bahwa sawit adalah tanaman yang tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan,karena pengguna medsos adalah kebanyakan kaum milenial tentu saja informasi ini mempengaruhi pemikiran mereka tentang kelapa sawit yang salah,maka dari itu hari ini kami menyelenggarakan acara seminar ini untuk memberi mereka pengertian agar tidak reaktif dan defensif dalam menerima berita,namun mereka bisa mencari perbandingan informasi yang benar mengenai kelapa sawit dan manfaatnya bagi masyarakat baik secara ekonomi,sosial dan kesehatan.
Dari hasil penelitian terakhir di ketahui bahwa kelapa sawit mengandung zat yang bisa mengatasi masalah STANTIN yang saat ini menjadi perhatian pemerintah,untuk mengatasi masalah ini maka kedepan.akan dilakukan penambahan vit A pada produk minyak dari kelapa sawit.
Untuk BPDP sendiri saat ini lebih fokus pada peremajaan lahan dan pemanfaatan kelapa sawit sebagai sumber energi alternatif
B50,sementara saat ini yang sudah dilakukan adalah energi B 30 dari kelapa sawit,terkait perluasan lahan ini juga di pertimbangkan,namun untuk menjaga kestabilan harga hasil kelapa sawit maka untuk saat ini lahan yang ada sudah mencukupi,pemerintah sangat mendukung program pengembangan hingga nantinya banyak produk yang bisa tercipta dari tanaman tersebut.
Sementara Toufan Mahdi Ketua Bidang Komunikasi GAPKI menjelaskan bahwa kelapa sawit merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia,pasar yang telah terjaring di antaranya adalah negara China,India dan beberapa negara lain,selama ini yang diketahui masyarakat luas bahwa hasil olahan hanya bisa menjadi minyak goreng,padahal sebenarnya banyak produk yang membutuhkan zat yang terkandung dalam tanaman tersebut,di antaranya industri kosmetik dan energi alternatif untuk bahan bakar, mungkin tidak banyak yang tahu bahwa solar yang saat ini beredar 20 persen mengandung minyak dari kelapa sawit dan tahun depan campuran minyak ini akan di tingkatkan menjadi 30 persen.
Untuk negara tanaman ini banyak membawa tiga manfaat utama yakni kesehteraan masyarakat,devisa negara dan energi alternatif,luas lahan sawit di pulau Sumatera,Riau dan Kalimantan luasnya hampir mencapai 14 hektar dan 40 persen dari lahan tersebut adalah milik petani lokal,artinya bahwa penyerapan tenaga kerja untuk pengelolaan tanaman ini sangat besar.
Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar kedua setelah Malaysia yang produknya juga menjadi kebutuhan utama beberapa negara,melihat hal itu maka kami ingin anak-anak milenial juga mengetahui dan kalau bisa menekuni serta mengembangkan produk ini,karena peluang ekonominya sangat besar dan luas,selain juga bisa di munculkan berbagai penemuan baru dari tanaman ini.(Hermin/Red)