SURABAYAONLINE.CO-Meskipun Pemasaran dan Jurnalisme adalah dua bidang yang tampaknya berbeda, metode dan pendekatan yang mereka tumpang tindih sangat efektif ketika menggunakan citra merek yang bermanfaat dan menegakkan kebijakan dan praktik pemasaran perusahaan.
Tapi bagaimana itu bisa terjadi? Setiap pemasar yang baik selalu berusaha menemukan cara paling efektif untuk beralih dari konsep ke konsumen melalui penggunaan penjangkauan merek, iklan yang tepat, dan kepuasan pelanggan yang konsisten.
Tindakan bisnis penting untuk mempromosikan dan menjual produk atau layanan ini melibatkan upaya menarik basis pelanggan dengan cara yang paling kreatif dan efisien. Jika Anda berpikir sejenak tentang apa arti kreativitas dalam dunia pemasaran, masuk akal untuk menganggap seorang pemasar yang sukses juga seorang pendongeng yang sukses.
Sebuah tim pemasaran yang memanfaatkan keterampilan jurnalisme memberikan merek perusahaan dengan informasi yang berbicara banyak kepada klien dan pelanggan, yang pada gilirannya, pada akhirnya bermanfaat bagi keberhasilan bisnis itu sendiri.
Sudut Pandang Jurnalis
Salah satu alasan utama jurnalisme dapat berdampak positif bagi pemasaran adalah karena jurnalis selalu menulis dari sudut pandang yang tidak memihak, tidak menjual. Wartawan dilatih untuk menahan diri dari menyisipkan pendapat mereka sendiri ke dalam tulisan mereka, oleh karena itu, ketika ini digunakan dalam strategi pemasaran, semua informasi disajikan tanpa twist subjektif. Metode ini telah terbukti menarik minat dan konsistensi dari pelanggan karena mereka tidak merasa tertekan atau terganggu oleh outlet penjualan.
Menciptakan Informasi
Informasi yang digunakan oleh pemasar sangat penting ketika menarik pelanggan, terutama ketika menargetkan demografis tertentu yang dipatuhi oleh layanan atau produk perusahaan. Koran mengambil nada tertentu juga, karena outlet berita yang berbeda memiliki khalayak tertentu yang mengindahkan gaya penulisan yang berbeda.
Seorang pemasar dengan keterampilan jurnalis yang tepat mampu mengembangkan citra yang lengkap untuk merek mereka melalui penggunaan kata-kata yang sesuai, gambar, dan estetika yang dipikirkan dengan baik yang akan menghasilkan kemakmuran finansial terbesar bagi perusahaan dan kepuasan pelanggan bagi konsumen.
Pedoman etika jurnalistik memungkinkan pendekatan pemasaran yang terhormat terhadap semua klien sambil memastikan objektivitas dan rasa hormat konsumen. Perusahaan dari semua ukuran harus mempertimbangkan untuk menerapkan aspek jurnalisme dalam rutinitas pemasaran harian mereka, karena kombinasi dari penulisan yang berlaku dan keterampilan penelitian yang berpengalaman akan menghasilkan hasil yang luar biasa.(satwiko rumekso)