SURABAYAONLINE.CO, GRESIK – Kepanikan tiba-tiba menyelimuti pekerja PT Petrokimia Gresik (PG), Jumat (30/8) saat mengetahui boiler di pabrik asam sulfat “meledak”.
Ledakan diduga dipicu tingginya tekanan hingga tangki solar tidak kuat menahan beban. Akibatnya, dua orang karyawan luka parah dan terlepasnya gas SO2 hingga ke masyarakat.
Imbas lainnya, PG menaikkan status kejadian menjadi tingkat II hingga akhirnya memicu demo besar-besaran dari masyarakat yang terdampak. Sinergi dengan beberapa pihak di luar perusahaan pun dilakukan, untuk menangani keadaan darurat ini, salah satunya kepolisian.
Untungnya, keadaan darurat ini dapat diselesaikan dengan baik dan seluruh korban dapat diselamatkan. Bahkan waktunya pun lebih cepat dari waktu yang diskenariokan.
Itulah simulasi yang digelar PT Petrokimia Gresik (PG), anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), dengan melibatkan masyarakat dan aparat kepolisian dalam Penanganan Keadaan Darurat Pabrik (PKDP) sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi dalam keadaan darurat, Jumat (30/8).
Terkait digelarnya simulasi Penanganan Keadaan Darurat Pabrik (PKDP), Direktur Produksi (Dirprod) PG, I Ketut Rusnaya menjelaskan, keadaan darurat harus disikapi dengan kesiapsiagaan seluruh pihak, baik internal maupun eksternal.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam simulasi ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat tidak hanya bagi PG, tapi juga dapat diterapkan oleh masyarakat saat terjadi keadaan darurat dimana saja,” ujar Ketut. (san)