SURABAYAONLINE.CO, LAMONGAN – Pemkab Lamongan berharap tradisi gotong royong di pedesaan tidak terkikis, dengan besarnya dana desa yang digelontor ke desa. Selama tahun 2019 ini, alokasi dana desa mencapai Rp 545 miliar.
Bupati Fadeli mengatakan, kemajuan masyarakat sekarang sudah berbeda dengan sebelumnya. Apalagi pemerintah desa saat ini, memiliki dana yang relatif cukup besar untuk membangun. Meski begitu, nesaran dananysng diterima desa tidak sampai memupus tradisi gotong royong. Justru sebaliknya, semangat gotong royongnya harus semakin ditingkatkan.
“Saya berterimakasih kepada seluruh masyarakat Lamongan, yang tetap guyub dan rukun bersama membangun desa,” ujar Bupati Fadeli saat memimpin Puncak Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XVI dan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-47 Kabupaten Lamongan Tahun 2019 di Desa Tugu Kecamatan Mantup, Kamis (27/6).
Dia juga mengingatkan kepada seluruh stakeholder di desa, agar mempunyai pola pikir untuk membawa kemajuan bagi desanya. Agar memiliki master plan, arah pembangunan di desa
“Ditiap desa harus punya pola pikir mau dibawa ke mana desanya. Setiap desa harus punya satu keunggulan yang dimaksimalkan. Jika bukan masyarakatnya, maka siapa lagi,” pesan dia.
BBGRM seperti dijelaskan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Khusnul Yaqin, sudah dilaksanakan selama satu bulan penuh. Sementara kegiatan di Desa Tugu merupakan puncak penutupannya.
“Kegiatan BBGRM ini telah dilakukan meliputi kegiatan gotong royong di 27 kecamatan yang ditandai dengan lomba BBGRM, kegiatan pemantauan administrasi pemerintahan dan pembangunan desa yang diiisi dengan lomba desa, dan kegiatan penataan kelembagaan desa,” ungkap Khusnul Yaqin.
Pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan Juara I Lomba Pemberdayaan Gotong Royong Desa terbaik oleh Desa Tanjung Kecamatan Lamongan, dan Juara I Lomba Desa diraih Desa Glagah Kecamatan Glagah. Kemudian Juara I lomba penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat oleh Desa Soko Kecamatan Glagah serta diberikan bantuan hibah kantung kerambah, kolam terpal dan jaring krikit. (san)